Jumat, 01 Februari 2013

( HATI ) KENALI PERTANDA RIYA

- Tanda riya yang paling jelas
adalah, dia merasa senang jika ada orang yang melihat ketaatannya.

Kemudian merasa malas beribadah jika sendirian, tetapi semangat
sekali beribadah jika orang banyak disekelilingnya. Berapa banyak
orang yang ikhlas mengerjakan amal secara ikhlas dan tidak
bermaksud riya' dan bahkan membencinya. Dengan begitu amalnya
menjadi sempurna. Tapi jika ada orang-orang yang melihat dia
merasa senang dan bahkan mendorong semangatnya, maka
kesenangan ini dinamakan riya' yang tersembunyi. Andaikan orang-
orang tidak melihatnya, maka dia tidak merasa senang.

Dari sini bisa diketahui bahwa riya' itu tersembunyi di dalam hati,
seperti api yang tersembunyi di dalam batu. Jika orang-orang
melihatnya, maka bisa menimbulkan kesenangannya. Kesenangan
ini tidak membawanya kepada hal-hal yang dimakruhkan, tapi ia
bergerak dengan gerakan yang sangat halus, lalu
membangkitkannya untuk menampakkan amalnya, secara tidak
langsung maupun secara langsung.

Orang-orang yang ikhlas senantiasa merasa takut terhadap riya'
yang tersembunyi, yaitu yang berusaha mengecoh orang-orang
dengan amalnya yang shalih, menjaga apa yang disembunyikannya
dengan cara yang lebih ketat daripada orang-orang yang
menyembunyikan perbuatan kejinya.

Semua itu mereka lakukan
karena mengharap agar diberi pahala oleh Allah pada Hari Kiamat.

Allah juga berfirman, (artinya): "Dan, Kami hadapi segala amal yang
mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang
beterbangan." (Al-Furqan: 23)

Amal yang seperti debu itu adalah amal-amal yang dilandaskan
bukan kepada As-Sunnah atau dimaksudkan bukan karena Allah.

Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah bersabda kepada Sa'ad bin
Abi Waqqash, "Sesungguhnya sekali-kali engkau tidak akan
dibiarkan, hingga engkau mengerjakan suatu amal untuk mencari
Wajah Allah, melainkan engkau telah menambah kebaikan, derajad
dan ketinggian karenanya."

Di dalam Ash-Shahih disebutkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu
Anhu, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
(artinya): "Tiga perkara, yang hati orang mukmin tidak akan
berkhianat jika ada padanya: Amal yang ikhlas karena Allah,
menyampaikan nasihat kepada para waliyul-amri dan mengikuti
jama'ah orang-orang Muslim karena doa mereka meliputi dari arah
belakang mereka." (HR. At-Thirmidzi dan Ahmad)

Di dalam hadits qudsi yang shahih disebutkan; "Allah berfirman, 'Aku
adalah yang paling tidak membutuhkan persekutuan dari sekutu-
sekutu yang ada. Barangsiapa mengerjakan suatu amal, yang di
dalamnya ia menyekutukan selain-Ku, maka dia menjadi milik yang
dia sekutukan, dan Aku terbebas darinya'." (HR. Muslim)

Di dalam hadits lain disebutkan; "Allah berfirman pada hari kiamat,
'Pergilah lalu ambillah pahalamu dari orang yang amalanmu kamu
tujukan. Kamu tidak mempunyai pahala di sisi Kami'."

Di dalam Ash-Shahih disebutkan dari Nabi Shallallahu Alaihi wa
Sallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat tubuh
kalian dan tidak pula rupa kalian, tetapi Dia melihat hati kalian." (HR.
Muslim)

Banyak difinisi yang diberikan kepada kata ikhlas dan shidq, namun
tujuannya sama. Ada yang berpendapat, ikhlas artinya
menyendirikan Allah sebagai tujuan dalam ketaatan. Ada yang
berpendapat, ikhlas artinya membersihkan perbuatan dari perhatian
manusia, termasuk pula diri sendiri.

Sedangkan shidq artinya
menjaga amal dari perhatian diri sendiri saja. Orang yang ikhlas tidak
riya' dan orang yang shidq tidak ujub. Ikhlas tidak bisa sempurna
kecuali shidq, dan shidq tidak bisa sempurna kecuali dengan ikhlas,
dan keduanya tidak sempurna kecuali dengan sabar.

Sehubungan dengan tempat persinggahan ikhlas ini Allah telah
berfirman di dalam Al-Qur'an, (artinya):
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama dengan lurus." (Al-Bayyinah: 5)

"Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an)
dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya.

Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-
lah agama yang bersih (dari syirik)." (Az-Zumar: 2-3)

"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa
di antara kalian yang lebih baik amalnya." (Al-Mulk: 2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar